Medan, MPOL - Seperti anjuran Nabi Muhammad SAW, I'tikaf juga digelar manajemen Tirtanadi. Suasana syahdu ibadah 10 malam terakhir Ramadan pun berkumandang dari Masjid Ma'ul Hayah di kantor besar perumda itu, Jalan Sisingamangaraja, Medan, sejak Jum'at (21/3/2025) sore hingga Sabtu (22/3/2025) pagi.
Diikuti seluruh Direksi, Kepala Divisi, Kepala cabang, pegawai, calon pegawai, hingga tenaga alih daya, I'tikaf yang turut juga dihadiri Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumut H.
Farianda Putra Sinik, SE., ini dibuka oleh Plt Dirut Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Tirtanadi,
Ewin Putra, SE., M.Si.
Dalam sambutannya,
Ewin Putra menyebut acara ini digelar untuk meningkatkan keimanan sekaligus
mencari berkah Allah SWT agar Tirtanadi di masa depan lebih maju dan sukses.
"Juga agar segala kesulitan dipermudah oleh Allah," imbuh Plt Dirut
Ewin Putra didampingi Plt Direksi Keuangan Salman Alfarisi dan Plt Direksi Air Limbah Sahrim Siregar
Paska dibuka dirut, acara bersambung dengan pemberian santunan terhadap anak yatim serta ceramah agama jelang berbuka puasa.
Usai itu, digelar pula solat Maghrib berjamaah serta makan malam bersama. Lalu berlanjut ke solat Isya dan Tharawih bersama.
Setelah itu, mulai pukul 9 malam, peringatan Nuzul Qur'an pun dimulai. Dibuka dengan lantunan Al Qur'an selama 30 menit khataman Alquran, zikir dan shalawat kemudian menggema dalam panduan ulama kharismatik Buya Dr. KH. Amiruddin,MS.
Alunan zikir dan shalawat hampir setengah jam itu lalu bersambung ke lantunan ayat suci Al Qur'an yang dikumandangkan H. Mad Kasat Lubis, S.Pd.I.
Kesyahduan itu kemudian disambung dengan siraman rohani oleh Ustadz Prof. Dr. Syukri Albani Nasution, MA. Ceramah sang profesor berlangsung hingga hampir tengah malam.
Nah, usai jeda sesaat, I'tikaf kembali dilanjut persis mulai pukul 00.15 Sabtu (22/3) dinihari. Kali ini lantunan ayat suci Al Qur'an berkumandang dari suara H. Ahmad Azroi Hasibuan, S.Pd.I.
Paska itu, ceramah soal makna I'tikaf dibeber selama satu jam oleh Muhammad Yasir Tanjung, S.Pd.I. Dari sini, rangkaian I'tikaf pun terdengar makin syahdu.
Itu karena muhasabah atau introspeksi alias evaluasi diri yang disertai alunan zikir berkumandang indah selama satu jam.
Alunan zikir indah panduan Tuan Guru H. Jumanah Farid Nasution, S.Ag., itu menjadi pengantar para peserta I'tikaf ke dalam acara sahur bersama dan kemudian ditutup solat Subuh berjamaah.***