Jakarta, MPOL -PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas terus berinovasi untuk meningkatkan kinerja operasionalnya. Salah satu langkah inovatif yang diimplementasikan pada kargo curah cair sejak tahun 2024, yaitu penggunaan sistem portable drop tank yang dilengkapi pompa submersible untuk menangani kargo curah cair, terutama CPO (Crude Palm Oil) di PTP Nonpetikemeas Cabang
Pangkal Balam.
Sebelum adanya inovasi ini, transit antara proses bongkar dari truk dan muat ke tongkang menggunakan pola operasi eksisting (truck losing) sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setelah diimplementasikannya pompa submersible dan drop tank, truck losing diubah menjadi drop tank process yang memperbolehkan 4 truck untuk bongkar muat sekaligus sehingga cargo curah cair yang telah dibongkar dapat dipompa ke tongkang melalui pompa listrik.
Dengan demikian, pola operasi menjadi lebih efektif dan menurunkan port stay serta labor wage. Perubahan penggunaan fasilitas bongkar muat ini merupakan respons perusahaan terhadap berbagai tantangan operasional untuk mempercepat durasi layanan berthing.
Selain itu, inovasi juga memberikan dampak positif pada aspek HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). Dengan bersifat ramah lingkungan, inovasi dapat mencegah terjadinya pencemaran air, udara, dan perairan.
Dwi Rahmad Toto S, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTP Nonpetikemas, menjelaskan, "Inovasi terbaru di Pelabuhan
Pangkal Balam telah berhasil mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kinerja operasional.
Penggunaan portable drop tank dengan pompa submersible ini berfungsi sebagai media transit untuk proses bongkar dari truk dan pemuatan ke tongkang dengan cara yang lebih efektif dan efisien", terang Toto.
Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang
Pangkal Balam, Alamsyah, menambahkan, "Dengan sistem baru ini, tercatat adanya penurunan biaya operasional dan perawatan dari Rp4.000,- per ton menjadi Rp2.800,- per ton. Sistem ini juga memungkinkan pemompaan kargo yang lebih efisien melalui pipa, dengan pompa berkapasitas 200 ton per jam dan selang berdiameter 6 inci, yang mempersingkat waktu bongkar muat.