P.Siantar, MPOL - Periode Juli 2024, Kota Pematangsiantar mengalami deflasi sebesar 0,31% (mtm), 2,37 % (yoy), 1,37 (ytd).Terjadinya deflasi tersebut karena dipicu turunnya harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh faktor meningkatnya stok akibat panen raya cabai merah dan bawang merah di wilayah Simalungun dan sekitarnya. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar Muqorobin dalam relisnya, Jumat (02/08/2024) dikantornya Jalan H Adam Malik Kota Pematangsiantar.Disisi lain deflasi di wilayah kerja (wilker) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar tercapai disebabkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) semakin matang dengan mampu mempersiapkan kemungkinan kenaikan harga pada semester II 2024 dengan mengadakan kegiatan pasar murah, Kerja Sama Antar Daerah (KAD), rapat koordinasi dan HLM serta gerakan tanam. Sementara, kenaikan harga beras secara tren historis diperkirakan akan naik selama Semester II 2024, dimana harga berfluktuasi mengikuti kondisi pasokan panen beras, terang Muqorobin.Menurut Muqorobin, dari dataUnit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK)KPwBI Pematangsiantar, Kota Pematangsiantar deflasi 0,31% (mtm); 2,37% (yoy); 1,37% (ytd), Kab. Labuhanbatu deflasi 1,00% (mtm); 1,22% (yoy); 1,41% (ytd)Sedangkan, Sumatera Utara deflasi -0,82% (mtm); 2,06% (yoy); 0,81% (ytd) dan secara Nasional deflasi 0,18% (mtm); 2,13% (yoy); 0,89% (ytd)Sedangkan, komoditas dengan andil deflasi terbesar Kota Pematangsiantar mtm, nawang merah -0,21%, Cmcabai merah 0,20%, aging ayam ras -0,09%, tomat -0,08% serta jeruk -0,05%Lalu, komoditas dengan andil inflasi terbesar Kota Pematangsiantar yakni, sigaret kretek mesin 0,09%, beras 0,07%, biaya SMP 0,06%, biaya SD 0,04%, minuman tuak 0,04%.Kemudian, komoditas dengan andil deflasi terbesar Kabupaten Labuhan Batu meliputi cabai merah -0,48%, bawang merah -0,29%, daging ayam ras -0,15%, tomat -0,14% dan ikan lele -0,14%.Sementara, komoditas dengan andil inflasi terbesar Kabupaten Labuhanbatu diantaranya, cabai rawit 0,12% seragam sekolah anak 0,06%, beras 0,05%, sarung 0,04% dan bawang putih 0,04%, pungkas Muqorobin.**