Medan,MPOL -Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat meyakini jika mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) tidak akan diperiksa KPK,sebab Jokowi orang baik.
"Walau langit runtuh Jokowi tidak akan diperiksa KPK ataupun Jaksa, karena dia itu orang baik, sering berkunjung ke daerah, selalu disambut dan didukung 80% masyarakat, pasti dibela dia", kata
Gandi Parapat di Medan, Jumat (3/1/2025).
Atas kebaikan Jokowi, kata
Gandi Parapat, Jokowi mengkader anak dan menantunya sebagai gambaran Jokowi kedepan.
Korwil PMPHI Sumut itu pun mengaku terkejut dengan kabar Jokowi masuk orang terkorup versi
OCCRP. Namun sebutnya, kebenarannya pasti Jokowi yang mengetahui atau , kemungkinan besar tuduhan itu fitnah.
"Setelah berita mengejutkan itu sering muncul Jokowi di media, wajahnya tidak berobah tetap semangat. Berarti berita
OCCRP Jokowi koruptor dunia tidak benar, kalaupun itu benar apa urusan
OCCRP", ujar
Gandi Parapat.
"Kami sangat berharap kepada semua pihak, termasuk
OCCRP jangan mengganggu Jokowi dan keluarga, harus diingat Jokowi itu kuat. Anaknya Wapres, menantunya Bobby Nasution Gubsu terpilih mengalahkan Edy Rahmayadi walaupun ada berita Bobby dimenangkan parcot", ujarnya.
"Pak Jokowi ahli strategi pasti mengantisipasi bila ada berita seperti
OCCRP. Walaupun Jokowi tidak formal bisa mengendalikan Indonesia, tapi pasti orang besar seperti Airlanggah dan lainnya akan ikut mengatur strategi biar jangan sampai terganggu Jokowi. Bahkan Presiden Prabowo pasti mengingat jasa Jokowi", tandasnya.
Terkait pernyataan Prisiden Prabowo tentang koruptor, Gandi menyebut tidak ada kaitannya dengan berita
OCCRP.
"Pernyataan Presiden Prabowo tentang koruptor baru-baru ini, kami yakini tidak ada kaitan tentang berita
OCCRP dan dokumen yang disimpan di Rusia oleh Hasto, namun pernyataan itu kami yakini pertimbangan matang sebelum masuk ke proses hukum. Jadi tidak ada niat jelek Prabowo. Jadi siapa yang mencuri uang negara segera kembalikan biar jangan sampai diproses hukum, apalagi yang sudah masuk catatan masyarakat luas", pungkas
Gandi Parapat.**
