Wakil Ketua MPR RI Bahas Transisi Energi Teknologi Terkini

Zainul Azhar - Selasa, 22 April 2025 20:43 WIB
Wakil Ketua MPR RI Bahas Transisi Energi Teknologi Terkini
Jakarta, MPOL - Wakil Ketua MPR RI bahas pembangkit nuklir dan transisi energi teknologi terkini dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, demikian Eddy Soeparno, usai pertemuan Selasa (22/4) di Jakarta.

Menurutnya praktik-praktik terbaik transisi energi yang ada selama ini, termasuk juga pembahasan mengenai AI (akal imitasi). Itu yang banyak mewarnai pembahasan. Dalam kesempatan itu Tony Blair menceritakan pengembangan teknologi energi terbarukan di Inggris. Salah satunya, yaitu pembangunan pembangkit nuklir yang modular dengan daya relatif kecil, 300–500 megawatt.

Hal ini cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Ia juga menyebut Tony Blair memperkenalkan perusahaan asal Inggris untuk membahas lebih lanjut mengenai pembangkit nuklir modular. "Kita akan menunggu presentasi yang disampaikan oleh perusahaan yang dimaksud untuk bisa mengetahui lebih banyak lagi, lebih dalam lagi, bagaimana teknologi nuklir bisa diadopsi di Indonesia ke depannya."

Pada tahun 2038, sumber-sumber energi terbarukan di Jawa diperkirakan akan habis sehingga pembangkit nuklir memang dibutuhkan, seperti Kalimantan Barat dan Bangka Belitung menjadi preferensi lokasi untuk pembangunan pembangkit nuklir di Indonesia. Namun begitu, sampai saat ini, belum ada lokasi yang ditetapkan untuk pembangunan dimaksud.

"Kepastiannya, pengembangannya bagaimana, nanti kita akan lihat karena RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2025–2034 masih dalam penyelesaian. Di dalam RUPTL itu, rencananya nanti ada 1 gigawatt nuklir yang akan dikembangkan," tutur Eddy Soeparno.

Selain itu pertemuan dengan Tony Blair turut membahas situasi perang dagang global menyusul kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Serta pembahasan mengenai tarif ini disebut tidak terlalu banyak karena mengingat Indonesia masih melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat.

"Karena ini masih proses yang sedang berjalan dan kita memiliki waktu 60 hari untuk melakukan negosiasi itu, jadi memang tidak banyak yang dibahas karena proses sedang berjalan. Tetapi, itu tadi sempat disinggung dan juga menjadi salah satu perhatian dari Pak Tony Blair," tutur Eddy Soeparno.***

Editor
: Marini Rizka Handayani

Tag:

Berita Terkait

Nasional

Toyota Space Hadir di SUN PLAZA, Rasakan Langsung Inovasi Teknologi Hybrid EV Toyota

Nasional

Perdana Menteri China Kunjungan Kenegaraan ke DPR RI

Nasional

Ketua MPR RI Belum Mengetahui Kabar Reshuffle

Nasional

Pentingnya Penguatan UMKM di Tegal Sebagai Modal Utama Pembangunan

Nasional

Al Washliyah Kekuatan Penting Dalam Gerakan Keagamaan dan Kebangsaan

Nasional

MPR RI For Papua Resmi Dibentuk Langkah Strategi Tuntaskan Konflik