Allhamdulillah Indonesia Mendapat Fasilitas Fastrek di Dua Embarkasi

Zainul Azhar - Kamis, 16 Mei 2024 21:19 WIB
Zainul
Jakarta, MPOL - Allhamdulillah Indonesia mendapat fasilitas Fastrek di dua Embargasi demikian Direktur Bina Haji Kemenag RI Arsyad Hidayat mengatakan dalam dalam dialektika Demokrasi "Antisipasi Maraknya Jemaah Haji dan Umroh tanpa Visa Haji" bersama Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Haramain seluruh Indonesia Tauhid Hamdi dan anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq Kamis (16/5) di DPR RI Jakarta.

Menurut Arsyad Hidayat, tahun ini juga ya alhamdulillah Indonesia mendapatkan fasilitas fastrek di dua embarkasi embarkasi Solo dan embarkasi Surabaya jadi total jamaah di tahun 2024 ini ada 128.000 jamaah yang mendapatkan fasilitas fastrek ini.

Jadi dari Departur Clearan jadi seluruh proses kaitan dengan pembersihan dokumen imigrasi yang selama ini dilakukan di Arab Saudi itu sudah selesai di bandara keberangkatan. contoh kalau jamaah Jakarta, Banten, Lampung itu ketika di bandara Soekarno Hatta ya itu sudah selesai proses pembersihan imigrasinya.

Artinya mereka secara hukum ketika masuk pesawat sebenarnya sudah masuk di Arab Saudi ya ini juga saya kira memperpendek waktu tunggu yang selama ini dilakukan jamaah haji di bandara kedatangan di Arab Saudi. Di embarkasi Solo dan embarkasi Surabaya, ya jadi kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi kaitan dengan penambahan fasilitas fastrek tersebut ya dan kita untuk para petugas haji pun ya kita dedikasikan ada khusus petugas yang melayani jemaah lansia mereka kita Bekalii kemampuan keilmuan dan kompetensi kaitan dengan jamaah haji lansia..

Saya kira ini upaya peningkatan yang kita lakukan untuk jamaah haji di tahun 2024 ini, ya terkait dengan adanya informasi ya kaitan dengan jamaah umroh yang konon informasinya sampai 100.000 masih berada di Arab Saudi ya memang sampai tanggal 15 zulqa'dah 15 dzulqodah itu kalau di tanggal masehinya itu enggak tanggal 28 Mei 15 Zulqadah ada itu tanggal 28 Mei itu masih diperkenankan jamaah untuk memberangkatkan ke Arab Saudi untuk melaksanakan umroh. tutur Arsyad Hidayat.

Sedangkan Tauhid Hamdi, mengatakan Alhamdulillah dua tahun lalu di tempat yang lama kita juga mengadakan dialog seperti ini mengenai pelaksanaan ibadah haji yang tahun lalu berjalan, Alhamdulillah tahun ini tahun 2024 kita menyelenggarakan ibadah haji paling banyak sepanjang sejarah, menjalankan ibadah haji dari Indonesia itu 241.000 jamaah paling banyak paling besar selama kita menyelenggarakan ibadah haji .

Tentunya semakin banyak jemaah semakin banyak persoalan yang timbul di kemudian hari baik itu menyangkut masalah interaksi dan masalah-masalah lainnya. kalau tahun ini harus mendapatkan kuota 270.680 jemaah haji khusus mendapatkan 10.000 tambahan dari tahun sebelumnya, Alhamdulillah Bapak Ibu sekalian jamaah sekarang sudah berangkat sudah ada yg menyelenggara apa menunaikan arbainnya di Madinah ,dan alhamdulillah tidak terjadi hal-hal yang signifikan yang terjadi sehingga masih berjalan dengan mulus.

Walaupun kejadian di Makassar satu kloter pesawat sudah terbang tapi kembali lagi ke landasan karena adanya percikan api tapi alhamdulillah tepat dia kasih sehingga apa jemaah menunggu sampai safety penerbangan kemudian dilanjutkan ke Madinah.

Bapak Ibu sekalian kejadian tahun lalu banyaknya Visa ziarah atau Visa turis yang menunggu sampai hari ini sampai saat ini masih terjadi, kemudian tadi sudah disampaikan sebenarnya umroh sekarang ini ya yang 1.300.000 orang Indonesia yang berangkat kurang lebih 1.300 yang berangkat kemudian mereka daripada umroh ada yang masih terpikat dengan janji-janji para travel ataupun kalian untuk menunggu sampai haji ada yang umroh Syawal kemudian menunggu sampai habis.

Tapi dalam hal ini seperti teman-teman sampaikan kurang lebih 100.000 itu masih angka fluktuatif karena masih ada yang pulang karena batas akhir daripada penyelenggaraan ibadah umroh untuk tinggal bisa umroh di Saudi arabia itu seperti disampaikan tadi belum sampai masih satu minggu ke depan.

Sehingga tentu nanti yang di bawah prosedur masih akan pulang ke tanah air nanti selagi selain yang telah ditentukan oleh Arab Saudi bahwa visa umroh tidak boleh lagi tinggal di Saudi Arabia dan kembali ke negara masing-masing ,maka dihitung kalau dia tinggal itu berarti menunggu sampai hari dan yang hal penting lagi Saudi karena ada visa turis ya visa turis ini berlaku satu tahun .

Anda bisa multifungsi yang juga banyak diperjualbelikan oleh apa oknum tertentu untuk menyelenggarakan haji, padahal ini adalah alasan seperti tadi disampaikan, sertai jadi tidak ada hadis kalau tidak ada tafsir itu sesuai dengan ketentuan kementerian haji Arab Saudi, bahwa harus ada tasrif haji, jadi walaupun kita berangkat ke Saudi Arabia dengan menggunakan visa udara tapi nanti tidak dapat tasrif, untuk itu tidak boleh masuk ke Masail. itu tempat-tempat seperti Arafah, Muzdalifah, Mina itu tidak boleh masuk di situ, sehingga tentu Arab Saudi dalam hal ini dalam rangka peningkatan pelayanan maka membuat semacam smart card nya.

Smart card untuk haji kita itu yang akan dibawa oleh jemaah setiap jemaah dengan fotonya akan dibagikan untuk supaya bisa masuk yang jadi Arafah, Muzdalifah, Mina, itu dikasih kartu untuk jemaah haji yang resmi ,yang tidak resmi biasanya ya apa ya melobi ke mungkin ke Makkah ke mana untuk bisa mendapatkan hal ini yang bisa mempengaruhi pelaksanaan ibadah haji resmi yang sudah menunggu beberapa lama.

Kemudian mengikuti prosedur secara tertib bisa terganggu dalam pelayanannya di harapkan pindah kenapa karena dia masuk di kemah-kemah yang harusnya ditempati oleh jemaah haji resmi dan tentunya dalam hal ini jemaah kita yang sudah terdaftar di kementerian agama itu sudah pasti dapat tempat di arafah . tapi yang ziarah ini yang apa yang turis dan visa ini kemudian dengan berbagai cara bisa menunduk masuk ke tempat jemaah haji kita sehingga mengganggu jemaah haji yang resmi.

Ini yang perlu kita garis bawahi,kami sampaikan bahwa tidak ada haji tanpa tasrif bahwa itu ketentuannya, bilamana diketemukan dia bisa umroh atau bisa ziarah kemudian dia berhaji maka dendanya itu 50.000 real atau setara dengan 280 juta ,penjara 6 bulan kemudian dia dideportasi setelah haji tidak boleh masuk di Arab Saudi selama 10 tahun. jadi dia di blacklist tidak bisa masuk di Arab Saudi selama 10 tahun, tutur Tauhid Hamdi.

Sementara itu Maman Imanulhaq (secara virtual) mengatakan tentu saya sangat menyayangkan masih banyak jamaah haji atau umroh tetapi tidak memenuhi syarat-syarat administratif termasuk untuk Visa wajib dimiliki seseorang .untuk memasuki negara yang lain.

Oleh sebab itu pertama saya menghimbau kepada pemerintah juga kepada agen-agen travel perjalanan haji dan umroh untuk melakukan edukasi. Yang berani masuk ke negara yang lain terutama ke Arab Saudi untuk melakukan umroh dan haji tanpa dokumen visa tentu visa yang dimaksud adalah visa haji.

Yang kedua memang perlu ada semacam apa tindakan yang tegas yang membawa jamaah melakukan upaya-upaya masuk kepada ke daerah tersebut tanpa visa yang dimaksud. Saya berharap juga ada semua pihak termasuk juga para tokoh-tokoh masyarakat .ormas- ormas Islam untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat, agar seluruh masyarakat tahu pentingnya dokumentasi visa kepada jamaah yang mau haji atau umroh sesuai dengan program kita, tutur Maman Imanulhaq.***

Editor
: Rini Sinik

Tag:

Berita Terkait