Percut, MPOL -Puluhan warga yang bermukim di Jalan H Anif, Kampung Kompak, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, kembali diteror sejumlah preman diduga suruhan mafia tanah, Jumat (3/5/24).Akibat aksi yang menakutkan itu, warga resah, dan kenyamanannya terganggu. Tidak sampai disitu, lokasi kejadian mencekam dan menakutkan.Bahkan seorang pemuda dibacok pakai senjata tajam (sajam) dibagian tangan hingga berlumuran darah."Kami tidak takut diteror mafia tanah yang menggunakan jasa preman yang telah mendapatkan kontrak penuh untuk menyerang warga Kampung Kompak, " ucap seorang emak - emak warga Kampung Kompak Jalan H Anif Medan berinisial PJ (50) Jumat (3/4/2024).Kata dia, penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB. Yang mana warga Kampung Kompak melakukan protes adanya warga Kampung Kompak bersimbah darah dibacok dengan kelewang dan samurai, sehingga warga melakukan bakar ban di Jalan H Anif Medan. "Kami bukan penduduk liar yang diusir dan diteror oleh oknum mafia tanah dengan menggunakan surat belaka. "Kita juga punya surat kepemilikan tanah. Selain itu, ada sejumlah warga tinggal 18 tahun lamanya di Kampung Kompak. Meski kami masyarakat miskin tapi taat hukum yang berlaku di Indonesia dan membayar PBB," ucapnya.Karena itu, kata Emak-emak tadi, kalau mafia tanah itu tau aturan hukum bisa menggugat di pengadilan atau buat laporan penyerobotan lahan yang dilakukan warga ke pihak kepolisian."Ini malah main hukum rimba. Padahal mereka juga menggunakan jasa pengacara namun memberikan contoh yang tidak baik. Ratusan warga yang ada di Kampug Kompak tidak tinggal diam masih ada keadilan di Indonesia ini," cetusnya dengan nada bertanya.Kejadian berdarah itu, cepat dtanggapi Polsek Percut Sei Tuan, dan terus datang ke lokasi mengendalikan situasi hingga kondusif."Siapa pun preman yang menyerang warga Kampung Kompak akan ditangkap dan ditindak tegas sesuai hukum," tandas Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Jafri Simamoran saat dihubungi Jumat (3/5/24) malam.Sebelumnya terjadi penyerangan kepada warga Kampung Kompak.Dari laporan didapat, ada warga yang dianiaya dengan senjata tajam dan bersimbah darah dan membuat laporan di Sat Reskrim Polrestabes Medan, Desember 2023 lalu.Laporan atas nama Fredy Panjaitan Cs. Para saksi pelapor (korban) sebanyak 5 orang sudah diperiksa, tapi hingga kini belum ada titik terang.(*)