Medan, MPOL -Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat menilai tangis dan jeritan hati masyarakat lemah sangat dipahami
Edy Rahmayadi ketika Edy dan partai pengusung memutuskan
Hasan Basri Sagala menjadi pendampingnya di
Pilgubsu 2024.Kata Gandi, walau sempat diprotes GP Ansor Sumut, namun dengan kekokohan
Edy Rahmayadi dengan partai pengusung tetap tidak goyang dan sangat merasakan apa yang tersirat di masyarakat lemah di 33 kab/kota di Sumut.Hal itu terlihat ketika
Edy Rahmayadi melangkah mendaftar ke KPU Sumut dengan
Hasan Basri Sagala."Dari bicaranya yang tulus melalui tatapan matanya menyatakan dia (Edy -red) dan wakilnya tidak akan berjalan tanpa doa dan kebersamaan masyarakat lemah.
Edy Rahmayadi tidak mampu untuk ketemu satu persatu masyarakat, namun Tuhan yang mempertemukan kita semua dan yang mengutus
Hasan Basri Sagala agar menjadi wakilnya." Itulah yang kami lihat. Jadi masyarakat lemah harap memahami itu. Kami sendiri tidak mautau dengan rencana
Edy Rahmayadi. Dengan survei yang dimuat media bahwa Edy jauh dibawah Bobby. Ya....yang namanya survei boleh dipercaya boleh tidak", ujar
Gandi Parapat di Medan, Jumat (30/8/2024).
PMPHI Sumut kata Gandi juga belum percaya tentang survei tersebut, karena beberapa bulan lalu ada berita di media Walikota Bobby Nasution kena musibah kehilangan beras Bansos dari rumah dinas yang begitu ketat penjagaan.PMPHI sangat prihatin atas musibah kehilangan itu dan spontan mengantar beras pengganti yang hilang sekaligus memberikan semangat. "Namun ketika kami mengantar langsung ke rumah dinas, tidak mau menerima dan Satpol PP mengunci ketat pagar setelah berkordinasi ke dalam rumah dinas. Dari peristiwa kehilangan beras Bansos tersebutlah penilaian kami kepada masyarakat Medan maupun Sumut tidak ada yang prihatin atau sayang ke Bobby Nasution, hanya kami PMPHISU yang prihatin dan mengantar pengganti beras yang hilang", ujarnya.Terkait Jokowi akan mengawasi ketat
Pilgubsu, menurut Gandi kemungkinan besar agar menantunya menang dan hal itu tidak masalah. "Namun kami harapkan kepada bapak Jokowi jangan salah melangkah karena masyarakat lemah akan memantau Jokowi atau Presiden.Hal ini kami sampaikan kepada Jokowi yang berencana akan membantu para remaja dan pelajar memberikan alat kontrasepsi. Kami sayang kepada Jokowi dan juga kepada Bobby Nasution terutama kepada seluruh lapisan masyarakat Sumut", tutup
Gandi Parapat.***