Taput, MPOL -Warga masyarakat Desa Sitampurung atau lebih dikenal sentra pandai besi, pembuat giring-giring (lonceng gereja) pastikan kemenangan Satika - Sarlandy 80 persen pada Pilkada 27 Nopember 2024." Kami akan berjuang memenangkan ibu Satika Simamora menjadi pemimpin di Tapanuli Utara, " ujar tokoh masyarakat pak Rio Sihombing, Jumat (27/9) pada acara Masyarakat Desa Sitampurung Dukung Satika-Sarlandy yang digelar di Dusun Pananggele. Kami sudah sepakat, satu hati untuk memilih dan memenangkan Satika-Sarlandy. Kami para warga Desa Sitampurung juga sangat senang dengan kehadiran Satika-Sarlandy. " Disaat doa kita sudah dikabulkan Tuhan, kita meraih kemenangan, kami berharap kepada Satika-Sarlandy untuk tidak lupa akan Desa Sitampurung, " pinta pria paruh baya yang juga berprofesi sebagai pandai besi itu. Suasana semakin ceria saat wakil Lansia Sukaria Op. Lionna br. Hutasoit mengatakan, ' Kita akan menangkan Satika-Sarlandy biar berkelanjutan'. " Para Lansia di Desa Sitampurung semakin sehat dan gembira. Hal itu tidak lepas dari perhatian mantan bupati Nikson Nababan selama menjabat bupati dua periode. Ibu Satika Simamora selaku istri bupati akan melanjutkan program Lansia. Untuk itu, mari para Lansia memilih Satika-Sarlandy, " ungkapanya yang disambut tepuk tangan dari semua warga. Untuk memastikan kemenangam Satika -Sarlandy di Desa Sitampurung, ketua harian pemenangan Satika-Sarlandy, Tigor Lumbantoruan mengajak masyarakat sama-sama berjuang untuk memenangkan Satika-Sarlandy untuk menjadi parhobas di Tapanuli Utara. Pengusaha sukses yang besar di Sitampurung itu menerangkan, Satika itu seorang ibu, perhatian ibu itu sangat luar biasa. Orang berkata, kenapa harus ibu, ini bukan adat, ini tentang pemerintahan. Kita jangan mau dipengaruhi dengan bahasa- bahasa kenapa harus wanita," Satika-Sarlandy harus menang 80 persen di Desa Sitampurung ini, " harapnya. Sementara orasi politik dari ketua umum tim pemenangan Satika - Sarlandy Dr. Nikson Nababan mendedikasi kinerjanya 10 tahun saat menjabat bupati di hadapan seluruh warga. " Saya bingung, kok ada istilah marganti majo. Ibarat sudah ganti, terus gimana. Siapa penggantinya. Satika sudah istri bupati 10 tahun, sudah banyak masukan-masukan kepada saya, termasuk lansia. Jangan mau terprovokasi dengan kata marganti majo. Pengalaman adalah guru yang terbaik, sudah 10 tahun saya jadi bupati. Saya tau persis dengan keadaan taput ini, " cetusnya.Calon bupati Satika Simamora mengapresiasi warga dengan menyebut antara Satika - Sarlandy merupakan keluarga. " Kita semua keluarga. Benar kita keluarga. Bila sudah keluarga, berarti kita sudah menang. Dan akan saya prioritaskan keluarga bila kita sudah menang. Jangan merasa jauh dari kami, " bentak senyum Satika. " Dalam hidup ini, apa yang kita perjuangkan itu akan jelas dan nyata. Bila sudah komit dengan Satika - Sarlandy menang,Tuhan akan mengabulkannya, " katanya.**