Medan, MPOL -Kordinator Wilayah ( Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs
Gandi Parapat mengatakan,
antusias masyarakat Sumut atas kehadiran Jokowi di Sumut drastis menurun. Tidak seperti saat baru periode pertama menjadi Presiden.
"Kehadiran Jokowi baru-baru ini di Sumut seperti tidak diperdulikan masyarakat luas lagi. Tidak seperti biasanya, jika Jokowi hadir di Sumut,
antusias masyarakat cukup tinggi", kata
Gandi Parapat.
"Apakah karena tinggal beberapa hari hari lagi sudah meninggalkan istana", lanjut
Gandi Parapat di Medan, Kamis (17/10/2024).
Gandi menyebut, awalnya ia memperkirakan masyarakat Sumut akan berlomba mengejar Jokowi untuk berwasfoto sebagai perpisahan.Nyatanya ada pula yang kurang setuju.
Disebutkan, menurut issu Jokowi sengaja datang ke Sumut untuk mengetahui keinginan masyarakat apakah menantunya diinginkan masyarakat menjadi Gubsu.Namun Gandi melihat, hanya
Edy Rahmayadi petarung yang berani melawan menantu Jokowi di
Pilgubsu 2024.
"Gus Irawan yang pernah bernafsu jadi Gubsu pun tidak berani melawan
Bobby. Gus Irawan berani main kandang di Tapsel melawan anak abangnya untuk Bupati. Jadi kalau tidak ada
Edy Rahmayadi akan mulus mimpi
Bobby menjadi Gubsu", sebut Gandi .
PMPHI Sumut pun kata Gandi sudah mendengar dan ketemu dengan 'Masyarakat Lemah' dari 33 Kabupaten/ Kota di Sumut, dan mengaku mulai ada penekanan agar memenangkan
Bobby.
Namun 'Masyarakat Lemah' semakin ditekan akan semakin kuat, hanya mereka banyak yang takut mengatakan pilihannya dan keluarganya adalah
Edy Rahmayadi-Hasan Sagala dan mereka akan semakin ketat melakukan pengawasan Pilgubsu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya unjuk rasa dan protes kepada Pj Gubsu yang sering menenteng
Bobby dalam setiap kunjungannya.
"Dan sepertinya Pj atau Plt Bupati/Walikota dan Gubsu bertekat memenangkan
Bobby", ujarnya.
Namun lanjut
Korwil PMPHI Sumut itu,
Bobby akan gagal jadi Gubsu apabila Prabowo tidak meniru seperti apa yang dibuat penguasa saat ini.
"Prabowo sangat diharapkan mayoritas masyarakat Indonesia untuk membangun dan mempertahankan keutuhan NKRI, serta mengingat sejarah bagaimana para pahlawan berjuang tidak mengkhianat", tutup
Gandi Parapat.**