Caleg DPRD Medan Dapil III Dari PKB

Lailatul Badri: Jauhkan Politik Uang, Mari Berpolitik Gagasan

Rifki Warisan - Senin, 29 Januari 2024 19:13 WIB
Istimewa
Caleg DPRD Kota Medan Dapil III Nomor Urut 1 dari PKB, Lailatul Badri, saat menyapa masyarakat di Dapilnya, beberapa waktu lalu.
Medan, MPOL - Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Daerah Pemilihan (Dapil) III, Nomor Urut 1 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lailatul Badri, dengan tegas menolak politik uang dalam pesta demokrasi yang berlangsung 14 Februari nanti.

Saat bincang-bincang dengan wartawan,, Senin (29/01/2024) di Medan, caleg perempuan yang kerap dipanggil Lela itu mengatakan politik gagasan salah satu kunci menuju pemilu yang berkualitas.

"Gagasan itu sangat penting, jauhkan politik uang, dan jauhkan bayar membayar masyarakat untuk memilih karena hal ini adalah cikal bakal rusaknya demokrasi kita hari ini," kata Lela.

Ikut kontestasi pemilu dari Dapil III yang meliputi Kecamatan Medan Tembung, Medan Perjuangan, Medan Timur dan Medan Deli, kata Lela, dirinya turun ke masyarakat dengan lebih mengedepankan cara-cara berdialog.

"Dialog dengan turun langsung secara door to door ke masyarakat adalah strategi yang hari ini kita jalankan. Dari dialog itu efeknya kita dapat mengetahui keluh kesah masyarakat. Dan jika Allah berkehendak terpilih menjadi anggota DPRD Medan, maka keluh kesah itu akan kita perjuangkan," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Lela juga menyampaikan bahwa ke depannya dia akan memprioritaskan program perlindungan perempuan dan mengawal program-program yang bersentuhan langsung nantinya kepada kebutuhan masyarakat.

"Sejalan dengan itu kita juga menguatkan simpul-simpul organisasi yang selama ini kita ikuti dan dibesarkan di sana terkhususnya Aisyiyah," ungkapnya.

Kembali soal politik uang, Lela secara tegas menolak politik uang.

"Yang pertama, money politik itu jangan hanya sebagai wacana di atas kertas, tetapi implementasinya di lapangan tidak ada," tegasnya.

Dikatakannya, persoalan politik uang sebenarnya bukan pada Pemilu ini saja, sudah terjadi setiap pesta demokrasi. Sehingga, Pemilu jujur dan adil itu tidak terimplementasi.

"Kita bermimpi dan berharap sangat ada gerakan bersama agar terlaksananya Pemilu jujur dan adil. Kita harap ke depannya ada juga gerakan bersama untuk memantau ini," tandasnya.

Untuk itu, kata Lela, dia mengajak seluruh masyarakat Kota Medan, khususnya di Dapil III, untuk tidak memperjualbelikan suara mereka pada kontestasi politik pasa Pemilu 2024.

"Masyarakat Kota Medan, terutama di Kecamatan Medan Deli, Medan Tembung, Medan Timur dan Medan Perjuangan, harus bisa memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani, bukan memilih karena iming-iming politik uang," pungkasnya. **


Tag:

Berita Terkait

Politik

Dihadapan Majelis Ta'lim, Abdul Rani Ingatkan Tolak Politik Uang Karena Merusak Demokrasi