Anies-Muhaimin (AMIN) Berkomitmen Memperbaiki Tata Kelola & Peran BUMN

Rini Sinik - Senin, 05 Februari 2024 21:04 WIB
Rini
Jakarta, MPOL - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menegaskan bahwa AMIN berkomitmen untuk memperkuat peran badan usaha milik negara (BUMN) melalui pembenahan tata kelola. Hal ini jelas tercantum dalam visi, misi, dan program paslon nomor urut 1 AMIN.

Prof. Awalil Rizky, Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, menyampaikan bahwa kebijakan dan program pokok terkait BUMN ditulis cukup rinci dalam submisi ke-16 dari Misi kedua AMIN untuk mewujudkan visi Indonesia adil makmur untuk semua.

"AMIN berkomitmen memperkuat peran BUMN. Sempat beredar informasi bahwa AMIN akan membubarkan BUMN atau diganti dengan koperasi, itu sangat tidak benar. Justru dalam visi misi AMIN sangat jelas bahwa paslon ini berkomitmen untuk memperkuat peran BUMN," kata Prof. Awalil dalam Diskusi Publik ke 8: Komitmen AMIN Memperkuat BUMN di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jl. Brawijaya X, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Timnas AMIN rutin menggelar diskusi publik untuk mengulas visi dan misinya. Selain dari pihak internal Timnas AMIN, diskusi publik ini selalu mengundang pihak eksternal, yaitu pakar dan akademisi.

Sebelumnya, dalam Diskusi Publik ke-6 mengambil tema: Penyaluran Sebagian KUR Melalui Koperasi. Salah satu narasumber dari eksternal adalah Suoto (pakar koperasi Indonesia). Saat itu, Suroto mengemukakan ide dan gagasan yang dianggapnya radikal, yaitu mengubah bentuk BUMN dari perseroan terbatas dan perum menjadi koperasi. Suroto sebagai pihak eksternal/independen, bukan Timnas AMIN.

Demikian juga dalam acara Diskusi Publik ke-8 yang menghadirkan pakar eksternal Prof. Indra Bastian (Guru Besar UGM). Awali juga menyampaikan visi dan misi AMIN terkait dengan BUMN.

Pertama, menjadikan kegiatan usaha BUMN sebagai motor pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. Kedua, menyusun tata Kelola BUMN yang baik dengan mengedepankan prinsip transparansi dan meritokrasi, khususnya termasuk dalam rekrutmen karyawan dan pimpinan.

Ketiga, mendorong kolaborasi BUMN dan swasta sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling bersaing sekaligus saling bekerja sama. Keempat, mereview seluruh utang dan kewajiban BUMN untuk mengukur risiko keuangan secara menyeluruh serta melanjutkan proses restrukturisasi utang BUMN dengan mengedepankan prinsip manfaat, transparansi, dan akuntabilitas.

Kelima, mewajibkan BUMN menerapkan tata kelola yang berintegritas dan menyebarkan semangat anti-korupsi ke rantai pasoknya. Keenam, menjauhkan BUMN dari upaya politisasi oleh pihak manapun dan menghindarkan konflik kepentingan dalam pengelolaan BUMN.

Selain itu, menurut Prof. Awalil, secara lebih khusus juga disampaikan rencana kebijakan dan program terkait BUMN. 1) Proyek yang layak secara finansial diupayakan agar BUMN dan swasta bersaing secara adil sebagai entitas bisnis murni. 2) Proyek yang layak secara ekonomi, tetapi tidak layak secara finansial, maka BUMN mendapatkan prioritas dengan dukungan kebijakan dan keuangan dari pemerintah. 3) Proyek yang tidak layak secara ekonomi dan finansial, tetapi wajib ada, maka pemerintah bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaannya. 4) Mengoptimalkan peran BUMN dalam mengimplementasikan hasil riset nasional.*

Editor
: Rini Sinik

Tag:

Berita Terkait

Politik

Pj Wako Tebing Tinggi Terima Penghargaan Indonesia SDGs Action Award 2024

Politik

Ketua PWI Batubara Narsum Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

Politik

Polres Humbahas Peringati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1446 H

Politik

Ketua PWI Sumut Ingatkan PWI Batu Bara Hormati Hasil Konferensi, M Amin Terpilih Jadi Ketua

Politik

Konstitusi Adalah Hierarki Tertinggi Dalam Peraturan Perundang-undangan

Politik

Presiden RI Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Mohon Maaf