Dokter Rizali Harris Nasution, Dokter yang Memberdayakan Orang Miskin

Oleh: Marini Rizka Handayani
Marini Rizka - Rabu, 16 Oktober 2024 20:40 WIB
Dokter Rizali Harris Nasution
Salah satu tokoh inspiratif yang terpilih dan masuk dalam program acara televisi Kick Andy Heroes Tahun 2015 di Metro TV dan menjadi narasumber dalam program acara televisi Kick Andy Show di tahun yang sama yaitu Dokter Rizali Harris Nasution.

Dokter Rizali Harris Nasution lahir di Kotanopan, 22 September 1951. Beliau merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pernikahan Harris Muda Nasution dan Maimunah Nasution. Kakak beliau bernama Maswari Nasution. Diantara beliau dan kakaknya memiliki saudara yang bernama Indra Sakti Nasution yang meninggal ketika masih kecil.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini menempuh Pendidikan awal di Sekolah Dasar Negeri yang dulu disebut dengan Sekolah Rakyat yang berada di Jalan Halat Medan. Kemudian dipindahkan oleh orang tuanya ke SR 67 (SDN 67) dikarenakan disaat pulang sekolah di SR hampir tertabrak mobil sedan. Setelah lulus SD, Rizali yang mengidolakan Jenderal AH Nasution ini masuk ke Sekolah Menengah Pertama 3 di jalan Pelajar Medan. Di bangku SMP, Rizali menjadi Sekretaris Kappi (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia).

Dokter Rizali Harris Nasution terpilih sebagai salah satu tokoh inspiratif di program acara Kick Andy Hero 2015 yang disiarkan Metro TV tahun 2015. (Rin)

Berbekal sekolah yang bagus, Rizali melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Medan. Rizali yang juga mengidolakan Fidel Castro dan Gamal Abdul Nasser karena pemikiran mereka untuk kemajuan bangsa. Rizali hobby menulis dan bakatnya tersalurkan ketika diajak ikut menulis buku Nusa Indah (Buku penuntun dan penjuluh bagi peladjar dan orangtua) oleh A. Diapari (Dewan Guru SMAN 6 Medan).

Dengan kerja kerasnya, Rizali yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini, kemudian menempuh tes untuk masuk Kedokteran Sumatera Utara. Rizali yang memang menguasai pelajaran eksakta dapat menjawab soal ujian dengan baik dan lulus. Tahun 1979 Rizali menyelesaikan Pendidikan profesi sebagai dokter di FK USU. Melamar menjadi PNS sebagai staf pengajar di Kopertis Wilayah I kemudian dipekerjakan di FK UISU sejak Maret 1980. Mengajar mata kuliah Farmakologi dan Terapeutik, sempat menjadi Kepala Bagian pada akhir masa bertugas dengan golongan fungsional Lektor Kepala.

Salah satu koleksi barang antiknya, yaitu mesin tik dengan huruf arab. (Rin)

Rizali dan ayahnya (almarhum Harris Muda Nasution) kemudian mendirikan Yayasan Humaniora pada 18 Juli 1983 agar lebih efektif dan memiliki legalitas dalam melebarkan promosi sektor kesehatan dan pendidikan non formal.

Di awal tahun 1999 beliau menerima sebuah buku dari seorang teman berjudul "Banker to the poor" yang memuat riwayat hidup Muhammad Yunus pendiri Grameen Bank Bangladesh yang menceritakan tentang adanya bank pedesaan yang benar-benar membantu rakyat miskin dengan masuk ke lingkungan mereka secara riil.

"Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya di tempat prakteknya di Jalan Senayan Medan.

Dalam keadaan masih ragu dan dengan niat yang tulus, Ketua Badan Pembina Yayasan Amanah KAHMI (Korps Alumni HMI) ini mendirikan Yayasan Pokmas Mandiri yang bergerak di bidang kredit mikro (microfinance) sebagai sister foundation dari Yayasan Humaniora. Di Januari 2000 lembaga ini mulai mendirikan kelompok ibu-ibu yang dinamakan rembuk di desa Jaharun B, Kec. Galang. 170 orang perempuan miskin pedesaan dan pengusaha mikro bergabung. Rizali memiliki keraguan apakah dapat berhasil, ternyata mereka mampu mengembangkan usaha dan mengembalikan pinjaman sekali seminggu dengan baik dengan tingkat pengembalian tercatat 99,8%.

Senjata api VOC dari zaman belanda. (Rin)

"Sejak itu tertanam keyakinan orang miskin lebih jujur daripada orang kaya, perempuan lebih jujur daripada laki-laki, dan orang desa lebih jujur dari orang kota," ungkap Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah periode 2000 – 2005.

Pada tahun 2001 anggota rembuk bertambah menjadi 478 orang perempuan dan seterusnya terus bertumbuh. Keberhasilan ini dilirik oleh Muhammad Yunus pendiri Grameen Bank, Bangladesh yang menunjuk Prof. Latifee, Managing Director of Grameen Trust dan menghasilkan kerja sama selama 5 tahun (2002 – 2007) melalui Grameen Trust dan Citibank Peka. Secara bertahap Rizali juga mendidik staf sehingga sejak 2016 Rizali tidak lagi di dalam struktur lembaga tetapi sebagai founder dan trainer.

Pedang Samurai Jepang. (Rin)

Dokter yang bersahaja dan selalu berpihak kepada rakyat kecil dengan keberhasilannya dalam program peningkatan pendapatan keluarga menuju ke peningkatan derajat Kesehatan (keluarga sehat) dan kualitas Pendidikan (keluarga cerdas) banyak diintai oleh media televisi baik nasional dan internasional sebagai salah satu tokoh inspiratif dalam membantu masyarakat miskin.

Narasumber tokoh inspiratif di Acara Kick Andy Show di Metro TV di tahun 2015Terpilih sebagai Kick Andy Hero di tahun yang samaNarasumber di DAAI TV beberapa kali disiarkan secara lokal dan nasionalNarasumber di Channel News Asia Singapore dalam acara Down the Lines 2016Narasumber di CNN Hero di tahun 2016Terpilih sebagai CNN Hero di tahun 2017Terpilih sebagai Indonesia Caring Physician oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter IndonesiaHingga kini Yayasan Humaniora Pokmas Mandiri masih fokus membantu rakyat kecil. Prinsipnya semakin miskin, semakin layak diberikan pinjaman dengan berbagai kemudahan, orang yang meminjam tidak memerlukan jaminan ataupun penjamin, tidak ada gugatan hukum jika gagal mengembalikan pinjaman, tidak ada beban ahli waris, diputihkan jika meninggal dunia atau terkena musibah yang berat. Tidak didatangi tetapi mendatangi anggota dengan prosedur administrasi yang sangat sederhana.

"Sebelum saya tidur malam, saya selalu bertanya pada diri saya, apa yang sudah saya lakukan hari ini untuk membantu orang?" ungkap Ayah Riza Hendrawan Nasution, Rina Alamanda Nasution, Rini Maimunah Nasution dan Rian Harris Nasution.

Dokter yang menginspirasi dan hobby mengoleksi barang antik ini mengajukan pensiun dini di tahun 2004, lebih cepat 9 tahun dari masa kerjanya kemudian membuka praktek sebagai dokter umum di rumahnya di jalan Senayan Medan dan masih berjalan sampai sekarang selama 42 tahun.***


Tag:

Berita Terkait