Medan, MPOL Kebijakan Bank Indonesia (BI) soal penukaran uang lewat aplikasi Pintar BI benar benar merepotkan, bahkan membuat suasana menjelang lebaran kacau.
Ini tidak seperti lebaran tahun lalu, kita jadi kacau nih dibuatnya, banyak kali aturan aturan yang dibuat, misalnya harus masuk aplikasi itu, tapi, kenyataannya, aplikasi tersebut tidak bisa dibuka.
BI menyediakan layanan pemesanan uang baru secara online melalui situs https://pintar.bi.go.id guna memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran secara resmi dan aman.
Tapi, kenyataannya malah menyusahkan masyarakat, akses aplikasinya tak bisa dibuka, belum lagi aturan aturan yang menguras energi masyarakat, misalnya saja pemohon uang harus Pilih Layanan Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling, memilih lokasi dan jadwal penukaran uang, mengisi data pemesanan, antara lain Nama, NIK KTP, dan nomor HP aktif lalu memilih jumlah dan pecahan uang yang ingin ditukar.Ini jelas sangat merepotkan masyarakat,ujar Anggota DPRD Deli Serdang
H Rakhmadsyah SH.
"Bank Indonesia mengedarkan uang baru tapi tak menyentuh masyarakat, sementara calo bisa mengedarkan dengan bayaran tambahan 30 % ," tambah tokoh masyarakat, H.Jama uddin dan Syahdan selaku Wakil ketua dan Sekretaris Ormas MABMI kabupaten Deli Serdang kepada wartawan di Medan, Selasa.
Protes sudah disampaikan langsung ke BI Medan melalui humas bernama M.Khroni ketika diminta keterangannya, beliau menyatakan kebijakan penukaran uang baru di aplikasi adalah kebijakan pusat dan adanya calo yang menjual uang baru di seputaran lapangan merdeka diluar tanggung jawab mereka dan anehnya pihak aparat keamanan terkesan tidak peduli.
Sementara pengamatan kami di kampung kampung, uang baru tidak didapat masyarakat karena mereka tidak bisa masuk ke aflikasi dan jarak penukaran terlalu jauh padahal uang baru adalah kebanggaan orang di desa dalam merayakan lebaran,
BI tampaknya seperti sengaja menciptakan situasi gaduh ini. Jangan jangan maraknya penjualan uang baru di lapangan Merdeka , dengan sulitnya menukarkan uang baru di BI sendiri memang ada kerja sama dalam meraup keuntungan dari masyarakat yang membutuhkan uang baru untuk lebaran.
Kalau BI fair, mestinya uang baru itu dapat ditukar di bank bank yang ada hingga ke pelosok desa, agar warga tak berbondong bondong datang ke kota untuk menukarkan uang,kata H Jama Uddin. Bp