Pantailabu, MPOL - Siapapun pasti tidak nyaman memilih hidup sebagai seorang mualaf, apalagi saudara kita dari keturunan Tionghoa. Tapi, itulah pilihan, memilih berarti siap menerima segala konsekwensinya seperti dikucilkan dalam keluarga besar.Itulah yang dialami Buchori (61), sebelumnya bernama Alay, yang mata pencahariannya sehari hari mencari barang bekas (botot).Sebenarnya pemerintah kita harus menjamin kehidupan yang terbaik kepada rakyatnya, itu diamanahkan dalam UUD 45 pasal 34, tetapi tampaknya itu hanya sebuah harapan, kenyataannya kehidupan Buchori semakin sulit. Dia semakin terlantar, miskin dan susah.Sebenarnya, pemerintah memiliki program dalam hal pengentasan kemiskinan, banyak jenis dan caranya, salah satunya PKH. Tapi, Buchori jauh dari itu, mungkin tidak semua memandangnya sebagai rakyat yang juga mengalami kesulitan apalagi kemiskinan.Untung saja, saat ini Buchori ditemani teman teman dari lembaga swadaya masyarakat bernama Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (GEMA), salah satu tokohnya seorang jurnalis dan pemerhati social MS Simamora.Buchori banyak bercerita, apasaja, curhat apasaja, tentang kehidupannya yang janggal, semakin sulit.Ini juga yang membuat MS Simamora ingin berbuat, sedaya mampunya, untuk membantu saudara yang sudah memilih jalan sebagai seorang mualaf. Simamora masih terus mencari langkah untuk mendukung mualaf ini mendapatkan bantuan baik dari dermawan dan bantuan social lainnya."Wajar kalau Buchori dibantu, karena dia sekarang adalah orang yang sedang berjuang di jalan Allah. Banyak aral melintang di depannya, karena itu, kitalah sesama muslim yang dapat membantunya," ujar Simamora di sebuah rumah gu buk milik kandang ayam yang dihuni Buchori sendiri di kawasan
Dusun IV Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Selasa (5/3).Adi mengajak umat Islam, siapa sajalah, yang mempunya rasa sosial dan kemanusian yang tinggi, mari kita bantu saudara kita Buchori agar kehidupannya lebih baik lagi di masa mendatang."Saya dan rekan-rekan sudah mencoba membantu lewat lembaga pemerintahan terkecil di desa, lalu kecamatan, dan seterusnya nanti ke tingkat kabupaten/ kota maupun propinsi, untuk mengupayakan saudara kita ini mendapat bantuan," ujar Simamora saat berbincang-bincang akrab dengan Medanpos Online di Batang Kuis."Apapun itu, kita berharap pemerintah baik di tingkat kementerian social atau apapun yang berkaitan dengan kemanusian, please, mohon saudara kita ini dibantu. (bp)