Medan, MPOL -Ratusan warga Medan Helvetia dan Medan Barat, yang hadir dalam Sosialisasi Perda Nomor 05 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Rumah Aspirasi ARN Jalan Karya II Medan, Minggu (31/3) tak kuasa membendung airmata setelah sosok anggota Dewan yang mereka dukung, gagal kembali merebut kursi DPRD Kota Medan dalam Pemilu 14 Februari 2024 kemarin.
Sosialisasi ini dilakukan di dua titik di kecamatan Medan Barat.Dalam amanah singkatnya pada acara yang dirangkum dengan acara silaturahmi Ramadhan 1445 H, , Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdul Rahman Nasution SH memohon maaf kepada konstituennya karena untuk periode 5 tahun mendatang, ia tidak lagi dapat berbuat maksimal menyahuti kepentingan dan aspirasi masyarakat.
Mohon maaf kalau selama 5 tahun amanah dewan ini saya emban, mungkin masih banyak pekerjaan yang belum maksimal saya sampaikan kepada masyarakat. Mungkin Allah berkehendak lain, saya harus mengabdi di tempat yang lain. Begitupun, saya akan mendarmabaktikan diri saya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Karena, sebaik baik umat itu adalah yang bermanfaat bagi umat manusia.Mendapati pernyataan yang begitu syahdu, hampir seluruh peserta kegiatan sosialisasi itu menitikkan airmata.
Bahkan, salah seorang diantaranya, Siti Rahmi Simanjuntak, guru salah satu SD di Kelurahan Helvetia Timur mengumpat rekan-rekannya yang tadinya satu rombongan bersama dengannya dengan tekad mendukung Abdul Rahman, tapi kenyataannya, Siti Rahmi dibohongi.
Sebenarnya saya malu berhadapan dengan bapak, teman-teman saya banyak yang munafik. Coba bayangkan, bantuan apalagi yang belum dilakukan pak ARN, bahkan persoalan pribadi warga, seperti saya sendiri, mau diurusnya hingga selesai. Tapi itulah pak, semoga mereka mendapat hidayah dan kelak punya wakil rakyat yang 24 jam senantiasa mau membantu urusan-urusan warga.
Sebagaimana diketahui sejak ARN menjabat anggota dewan, banyak pembangunan sarana dan prasarana, seperti jalan dan drainase, pengurusan adminduk gratis, bahkan pengurusan lebih 10.000 kartu BPJS gratis dilakukan ARN lewat Rumah Aspirasi yang didirikannya. Tapi, hasilnya, seperti jejak kaki di tepi pantai, yang terhapus disapu ombak," ujar Bu Guru Siti Rahmi ini.
Akhir acara yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan ulama di kawasan Kelurahan Karang Berombak itu menjadi haru biru ketika usai acara itu warga dan ARN saling bersalaman. Bu Salbiah dan Nek Usuf terlihat yang paling sedih, tangisnya seperti raungan anak kecil.
Ketika ditanya mengapa menangis, ibu muda ini mengaku kesal banyaknya orang yang berkhianat mendukung ARN, dan beralih ke calon legislative lainnya demi materi yang tak seberapa.
Gara-gara ini kita ga punya lagi wakil rakyat yang bias sedekat ini. Bisa kapan saja berkeluh kesah soal ini dan itu. Kalau anggota dewan yang mereka dukung belum tentu akan bisa seakrab ini dengan warga.
Kalau pak ARN ini, ada anggota yang sakit saja dia langsung bergegas membantunya agar bias segera mendapat perawatan medis di rumah sakit. Beliau ini orang yang luarbiasa," ujar Salbiah.Warga lainnya juga tampak murung, sebagian mereka berjanji 5 tahun mendatang jika ARN mencalon lagi, mereka akan siap lebih maksimal memperjuangkannya.
Namun, untuk saat ini, kami hanya bisa mendoakan agar beliau sehat-sehat wal afiat dan tetap semangat, keluarganya rukun dan damai, semakin tawaqal," kata Nek Usuf. (bp)