Medan, MPOL - KanwilKementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melalui Tim Humas, Data dan Informasi (HDI) melaksanakan Pertemuan Stakeholder Kehumasan dengan tema Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H / 2024 M di Hotel Grand Jamee Medan, Kamis (1/8/2024).Pertemuan diikuti 30 peserta berasal dari Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumut, UPT Asrama Haji Medan, Bidang Kesehatan, Garuda Indonesia, Bidang Imigrasi, Bidang Keamanan, PPIH Embarkasi Medan, PPIH Arab Saudi, Ormas Islam, Petugas Kloter, Bank Penerima Setoran BIPIH, Media dan KBIHU.Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut
Mulia Banurea mengatakan, sejumlah topik menjadi agenda pada pertemuan tersebut yang dibagi menjadi 3 komisi diantaranya, Komisi Pelayanan Administrasi dan dan Akomodasi, Komisi Jemaahh Haji Lansia, Disabilitas dan Risti serta Komisi Transportasi dan Konsumsi.
Mulia Banurea menyampaikan, pertemuan yang dibuka Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi diwakili Kepala Bagian Tata Usaha
Muhammad Yunus menghasilakan sejumlah rekomendasi, diantaranya mengimbau Kementerian Agama lebih awal menetapkan calon jemaah haji yang akan berangkat sehingga jemaah haji dapat memeriksakan kesehatannya 6 bulan sebelum jadwal berangkat.Kemudian diminta Kementerian Agama mensosialisasikan updating foto terbaru jemaah haji sehingga lebih mengenali wajah terkini jemaah haji dan meminta Kementerian Agama untuk mengimbau jemaah haji updating KTP dan nomor HP untuk memudahkan pemanggilan pelunasan untuk jemaah haji yang akan berangkat.Pemerintah juga diminta menyediakan Kartu Nusuk lebih awal dan melakukan sosialisasi penggunaan toilet / kamar mandi di Asrama Haji dan di Hotel Arab Saudi.Katim HDI menyampaikan, dalam rekomendasi tersebut petugas haji diharapkan memprioritaskan jamaah lansia disabiltas dan risti. Melakukan koordinasi antara Petugas Arab Saudi dengan seksi transportasi. Seksi akomodasi PPIH Arab Saudi agar membuat kluster jamaah khusus jamaah lansia disabilitas dan risti serta memberikan pelayanan ibadah yang prima.Terkait transportasi, Pihak maskapai diminta memperbaiki tata kelola manajemen penerbangan oleh pihak Garuda Indonesia. Perlu alternatif penerbangan haji, dibuka seluasnya untuk maskapai lain untuk menyukseskan ibadah haji. Garuda Indoensia diminta mencari pesawat yang lebih selektif, layak, bagus sesuai kualifikasi menyesuaikan dengan jemaah haji Indonesia.Untuk konsumsi Pemerintah melalui Kementerian Agama diminta untuk meningkatkan protein dan gizi makanan jamaah haji pada musim haji tahun depan