Medan, MPOL - Badan Pusat Statistik (
BPS) Sumatera Utara mencatat Pertumbuhan
Ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-202
4 terhadap Triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar
4,
95 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,2
4 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (
BPS)
Sumut, Asim Saputra pada sosialisasi indikator strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan rilis
BPS pertumbuhan ekonomi triwulan II pada 202
4, Senin (5/8/2
4) di Medan.Dikatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 17,6
4%. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,89%.Asim Saputra menambahkan ekonomi
Sumut Semester I-202
4 terhadap Semester I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar
4,91% (c-to-c)."Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,67%, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 12,86%," sebut Asim Saputra.Tak hanya itu, tambah Asim Saputra, struktur
Ekonomi di Pulau Sumatera secara spesial pada Triwulan II-202
4 didominasi beberapa provinsi."Di antaranya,
Sumut memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera 23,51%; Riau 22,59%; Sumatera Selatan 13,61%; Lampung 10,28%. Sementara kontribusi terendah adalah Bengkulu 2,18%," terang Asim Saputra.Sementara, Asisten
Ekonomi dan Pembangunan Pemprovsu, Arman Effendi Pohan, mengungkapkan bahwa PDRB Provinsi
Sumut merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian di Pulau Sumatera yaitu 23,68%.Pada Juli 202
4,
BPS telah merilis tingkat inflasi
Sumut pada angka 2,06%. Capain ini lebih baik jika dibandingkan dengan capaian nasional yang tercatat sebesar 2,13%. "Kita patut bersyukur terhadap capaian ini, dan bersama-sama terus berupaya menjaga kestabilan tingkat inflasi di
Sumut. Capaian pembangunan yang lainnya adalah angka kemiskinan. Pada Maret 202
4, persentase penduduk miskin di
Sumut 7,99% atau sebanyak 1.228.000 jiwa. Jumlah ini menurun jika dibandingkan kondisi Maret 2023, yaitu sebesar 8,15% atau setara 1.2
40.000 jiwa," ungkapnya.Selain itu, tambah Efendi Pohan, tingkat pengangguran terbuka
Sumut juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pada Februari 202
4,
BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka 5,10% ."Keberhasilan pembangunan
Sumut dapat dilihat dan diukur melalui capaian indikator strategis. Nah, indikator strategis merupakan indikator utama yang dijadikan bahan perencanaan dan evaluasi berbagai kebijakan," jelasnya.Lebih lanjut, Efendi Pohan menegaskan, dalam mewujudkan pembangunan
Sumut yang inklusif dan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama."Saya berharap melalui pelaksanaan acara ini menjadi salah satu momentum dan upaya bersama untuk dapat meningkatkan sinergi dan kerja sama antarpemerintah, swasta, akademisi, dan seluruh aspek masyarakat," pungkasnya.*