Batubara, MPOL - Ratusan karyawan
PT PSU Kebun Tanjung Kasau Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batu Bara kecewa,pasàlnya sejak bulan November 2023 S/D Januari 2024 ratusan karyawan tersebut belum menerima upah,kondisi karyawan paska belum menerima upah cukup memprihatinkan sekali.Beberapa karyawan dan Scurity begitu juga pegawai kantor perkebunan Tanjung Kasau mengaku bingung melihat kondisi kebun yang sudah tidak melihat menentu lagi,terkait kami tidak menerima upah sejak bulan Nobember 2023 ,kami terpaksa bekerja mencari upah diluar jam kerja.Ini kami lakukan untuk menutupi biaya hidup sehari hari dan biaya anak anak sekolah,kalau tidak ada kerjaan diluar kami terpaksa mengutang bahan kebutuhan hisup sehari hari dikedai,sementara Koperasi karyawan yang ada sudah tutup,untung saja masih ada kedai kedai masyarakat sekitar yang berbaik hati kepada kami.Menurut para karyawan,selain gaji kami yang belum,masih banyak yang lainnya yang belum dibayar,seperti premi,lembur juga belum dibayar perusahan PTPSU,ini sudah .berjalan dari tabun 2018 lalu,begitu juga nasip para karyawan yang pensiun,ada puluhan karyawan yang pensiun belum menerima dana pensiun,ada karyawan yang belum sempat menerima pensiun yang sudah meninggal dunia," ujar puluhan karyawan .Yang ironisnya menurut pantauan wartawan, lebih dari separoh kebun milik PTPSU Kebun Tanjung Kasau itu sejak tahun 2022 sudah beralih fungsi dari tanaman kelapa sawit menjadi tanaman ubi,kabarnya lahan sawit tersebut sengaja direpelating oleh seorang oknum yang sebelumnya pejabat penting di Pemkab Batu Bara bekerjasama sama dengan pejabat di PTPSU kantor Medan.Oleh oknum yang sebelumnya pejabat teras di Pemkab Batu Bara itu,lahan yang sudah bersih itu disewakan kepada oknum oknum yang mengaku dari koperasi,dan seterusnya lahan yang sudah kosong itu disewakan kepada masyarakat dengan harga perhektar Rp 7.000.000, untuk dua musim tanam ubi, atau tiga musim tanam.Diperkirakan lahan perkebunan Tanjung Kasau yang berobah fungsi,yang semula tanaman kelapa sawit kini menjadi tanaman ubi,lebih dari 600 hektare,yang menjadi pertanyaan para karya maupun.pegawai dikebun Tanjung Kasau,kemana hasil sewa lahan yang begitu besar nilainya,kok gak bisa bayar gaji kami atau upah kami," ujar karyawan merasa kecewa.Beberapa karyawan maupun scurity mengaku,paska belum dibayarnya upah mereka oleh pihak PTPSU ,kami akan turut bergabung dengan kawan kawan untuk demo ke Medan **