Medan, MPOL - Seorang ibu kerap menggunakan tisu basah untuk bayi. Mulai dari membersihkan tangan yang kotor, membersikan mulut, hingga membersihkan bagian sensitif bayi sesudah dan sebelum menggunakan popok. Salah satu alasannya karena tisu basah mengandung alcohol yang bisa membunuh kuman. Ternyata, terlalu sering menggunakan tisu basah pada bayi bisa berdampak buruk pada kulit bayi. Hal ini diungkapkan Dokter Riri Arisanty Syafrin Lbs,M.Ked (DV),Sp.DV, Dokter Specialis Dermatologi dan Venereologi di Medan."Jadi ibu-ibu sekarang susah membedakan mana mitos dan mana fakta. Misalnya soal penggunaan tisu basah. Tisu basah itu kan mengandung alcohol, kalua terlalu sering digunakan itu gak baik untuk kulit bayi, bisa alergi, bisa iritasi. Untuk kulit bayi itu sebaiknya pakai waslap dan air saja,: ungkapnya saat menjadi pembicara pada event Baby-Dee bertajuk "Momfluencer Gathering" di Tadah Seduh Medan, Selasa (8/10/2024).Pada acara ini hadir pula pembicara Mom Cindy Claudia seorang Ibu, entrepreneur dan juga publik figur di Kota Medan yang aktif di media sosial. Serta Mom Hanna Kristanto yang juga merupakan mom influencer di Kota Medan untuk membahas tentang "Kesehatan Kulit Bayi & Anak".Untuk itu, tambah dr. Riri, ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0-3 tahun harus memahami mengenai Kandungan berbahaya yang perlu dihindari ada pada produk perawatan kulit bayi, di antaranya Alcohol dan SLS/SLES. SLS merupakan Sodium Lauryl Sulfate atau sebuah kandungan yang biasanya ada dalam produk untuk perawatan tubuh, seperti sabun, sampo, deterjen dan pasta gigi. SLS adalah zat yang bisa menimbulkan busa di cairan pembersih.Dokter Riri juga menjelaskan cara menggunakan pelembab yang tepat pada bayi adalah dengan mengaplikasikan pelembab minimal dua kali sehari setelah mandi atau lebih sering bila cuaca dingin , kering atau saat bayi mengalami eksema.Marketing Manager Baby-Dee, Duma Widiyanti menjelaskan kegiatan ini pihaknya mengundang sekitar 30 Momfluencer di Kota Medan. Tujuannya untuk memberi edukasi pada para ibu yang memiliki anak usia 0-3 tahun mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit bayi dan anak. Menurutnya Momfluencer Gathering ini juga telah diadakan di beberapa kota besar lainnya seperti Surabaya, Jogjakarta dan Bandung, dan akan menyusul di kota kota besar lainnya.Pada kesempatan ini, Duma juga mengedukasi bahwa Baby-Dee memiliki produk dengan hypoallergenic test. Sehingga produknyasudah teruji tidak menimbulkan alergi pada kulit bayi.Menurutnya kulit bayi lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa, yaitu hanya sekitar 1-2 milimeter, hanya 40-60 persen dari ketebalan kulit orang dewasa. Tak heran bila semua kulit bayi sensitif sehingga mudah mengalami iritasi. Hal ini disebabkan karena kulit bayi masih rapuh.Kemudian kulit bayi cenderung kering karena tingkat penguapan air pada kulitnya cenderung tinggi. Karena ikatan antara lapisan kulit atas (epidermis) dan lapisan bawah (dermis) belum terjalin dengan kuat sehingga fungsi kulit sebagai pelindung tubuh belum optimal."Berdasarkan fakta-fakta tersebut baby-dee menghadirkan produk perawatan kulit bayi yang di formulasikan khusus untuk kulit bayi, dengan formula yang ECO Friendly Ingredients, halus, lembut, Hypoallergenic Tested, pH Balanced, cocok untuk kulit sensitif, No Added Colourant, No SLS dan No Alcohol. Produk baby-dee sudah terdaftar di BPOM dan teruji secara klinis sehingga bisa dipastikan aman dan sesuai untuk kulit bayi," ungkap Duma.Baby-dee sendiri saat ini memiliki 4 rangkaian produk yaitu baby-deebody wash & Shampoo , baby-dee baby lotion , baby-dee diapers creamdan baby-dee baby powder. Selain itu baby-dee memilik 2 variant yaitu Milk dan Honey. Produk baby-dee dapat digunakan untuk semua jenis kulit dan dapat digunakan anak bayi sejak usia 0 bulan atau bayi baru lahir.(Dro/R).