Simalugun, MPOL -Masyarakat petani kampung Tengkolan dan Bahjambi II kecamatan Tanah Jawa kabupaten Simalungun menyesalkan cara kerja kontraktor yang mengerjakan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bahjambi II Senilai Rp 3.134.311.000 di duga Asal jadi dan titik koordinatnya tidak jelas.Salah seorang warga petani mengaku Marga Sitorus yang ditemui dilapangan jum'at lalu dilapangan menyebutkan bahwa irigasi ini mulai dikerjakan sejak bulan juli 2024 yang lalu dan saat ini sudah selesai dikerjakan terbukti para pekerja suda tidak ada lagi dilapangan.Menurut Sitorus dengan selesainya rehabilitasi jaringan irigasi ini,petani didua Nagori kawatir tidak dapat mengikuti pola tertif tanam sesuai yang diharapkan karena sampai saat ini saluran irigasi debit airnya tidak normal.Warga petani menyebutkan kontraktor dilapangan mengerjakan kurang pengawasan dari pihak instansi terkait,bahkan terkesan pengawas pun jarang kelokasi untuk mengawasi pekerjaan.Petani menduga pihakkontraktor dan dinas terkait sudah bekerja sama alias berkolusi tidak memikirkan kualitas.Petani Kampung Tengkolan dan Bahjambi II mengharapkan Aparat Penegak Hukum (APH) segera mungkin untuk menangani kejanggalan proyek Rehabilitasi irigasi. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PUTR Simalungun Rizal Lubis ketika dikonfirmasi Senin 21/10 tidak berhasil stafnya mengatakan PPK sedang keluar**