Simalungun, MPOL -Masyarakat petani kampung Tengkolan dan Bahjambi II Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun menuding kontraktor dan Dinas PUTR Simalungun bersubahat tidak memikirkan kualitas bangunan.
Seperti penjelasan Sitorus, salah seorang warga petani menyebut bangunan terjun masih memakai pasangan lama untuk menutupi bangunan lama pekerja dilapangan memoles dengan rapi hingga kelihatan seperti bangunan baru.Selain itu Sitorus menyebutkan pihak kontraktor memakai pasir untuk bangunan pasir yang digali dari saluran irigasi. "Apa itu diperbolehkan", ujar Sitorus dengan nada kesal.Walau demikian cara kerja kontraktor dilapangan, pengawas dari
Dinas PUTR Simalungun tutup mata alias tidak mau tau makanya masrakat menuding pihak PUTR dan kontraktor bersubahat tidak mikirkan kualitas, bagaimana cepat siap dan memperoleh keuntungan besar. Salah seorang kontraktor yang cukup berpengalaman yang tidak mau disebutkan nama perusahaannya yang kebetulan serius melihat bangunan menduga lantai terjun tegak bak penampungan tidak memakai tulang besi dan melihat bangunan lama di pakai dengan pelesteran rapi. Masyarakat petani kampung Tengkolan dan Bahjambi II khawatir seluas lebih kurang 600 hektare lahan persawahan tidak dapat melakukan tertib tanam sesuai yang diharapkan.Petani berharap Pemerintah kabupaten Simalungun sesegera mungkin tanggap agar dana miliaran tidak mubajir.***