Medan, MPOL - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM menjadi keynote speaker pada kegiatan Seminar Islam dan Ekonomi Berbasis Produksi Ketahanan Pangan yang diadakan oleh Majales Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Kamis (12/12). Ahmad Qosbi menyampaikan bahwa terkait Ketahanan Pangan Nasional, Tahun 2024 telah dicanangkan sebagai tahun akselerasi kedaulatan pangan dan kemandirian ekonomi umat dalam rangka penguatan UMKM serta mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai "Epicentrum of Growth" dalam bidang pangan.Lebih lanjut beliau mengatakan Kemandirian Ekonomi Umat, menjadi sarana evaluasi dan monitoring serta ajang curhat, pendapat, diskusi dan akselerasi program bagi para pelaku dan pembuat kebijakan agar mendapatkan titik temu dalam mewujudkan penguatan kemandirian ekonomi umat melalui kemitraan strategis. Untuk Mencapai Tujuan dan Sasaran Program Ketahanan Pangan Nasional, faktor yang mempengaruhinya antara lain Ketersediaan Produksi Distribusi/Akses, Politik Pertanian, Daya Beli Masyarakat, Konsumsi (gizi, kesehatan dan Pendidikan), Kebijakan Pemerintah, Disparitas Harga dan Inteligen Pasar.Ahmad Qosbi menambahkan bahwa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera melalui penyuluh penyuluh agama yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Utara dapat menjadi corong/ penyambung lidah program program Nasional seperti Ketahanan Pangan. " Kita punya penyuluh penyuluh agama yang berada di akar rumput sehingga mensosialisasikan juga mengedukasi program program pemerintah, sehingga masyarakat lebih tercerahkan dalam upaya meningkatkan ekonomi umat", katanya.Pada kegiatan ini juga diserahkan penghargaan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) bagi pengusaha dan pimpinan Lembaga dalam upaya mendukung kemandirian ekonomi umat Islam di Sumatera. Ketua MUI Provinsi Sumatera Utara, H. Maratua Simanjuntak mengatakan bahwa MUI Sumut berupaya para pegiat ekomoni di Sumatera Utara membantu Pinbas sehingga perkembangan ekonomi Islam semakin jaya. (NAS)